Aku heran dengan sikap mereka berdua, seolah-olah keakraban yang pernah terjalin hampir setahun itu, hilang begitu saja. Sekarang mereka hanya bisa diam, malu untuk saling bertegur sapa, jaim, dan yang lebih parah lagi, aku tahu mereka berdua sama-sama galau.
Sekarang, aku boleh menyebut si perempuan dan si lelaki sebagai pasangan yang ABABIL, pasangan yang GALAU (walau sejatinya mereka bukan lah sepasang kekasih).
Sekarang mereka saling melemparkan bom, rudal, yang mereka pikir bisa menarik mereka kembali ke keadaan semula, nyatanya,,,,mereka hanya saling bisa menyakiti satu sama lain.
Mereka cemburu, terbakar api cemburu, bukan memadamkan api, mereka justru menambah besar api itu dengan bensin dan minyak tanah, dan apapun yang dapat membuat api itu semakin besar.
Mereka seharusnya sadar cara yang mereka gunakan salah, it's really useless...
Yang paling bikin aku semakin heran adalah saat mereka bertemu namun hanya ngoborl ngalor-ngidul, gak nyambung, gak konsisten. Akhirnya...mereka sama-sama stress. Mereka ingin menghapuskan kenangan mereka,apa bisa?? semudah itukah??
Aku, kami...selalu memberikan jalan yang mudah bagi mereka, selalu memberikan celah dan waktu agar mereka bisa akrab, tidak canggung seperti dulu, tapi mengapa???? semua yang aku, kami, lakukan percuma, sia-sia, termakan oleh alasan mereka yang sama sekali nonsense...
Tuhan,,,apakah aku, kami, salah dalam memberikan cara??
Sekarang, semua ada di tangan mereka, mau terus seperti ini, main bom-boman, atau mengibarkan bendera putih, menyerahkan hati dan pikiran mereka secara ikhlas untuk kembali, mengawali dari awal.
note : kalau ada kesempatan jangan perah dilewatkan,sebelum kamu menyesal kemudian