Malam yang begitu mendebarkan bagi seorang gadis yang belum genap 19 tahun dan malam yang biasa saja bagi gadis yang hampir menginjak usia 20 tahun. Gadis remaja itu mondar mandir di dalam kamarnya, saya cuma bisa senyum2 saja. Sedangkan gadis yang hampir menginjak 20 cuma bisa melihat remaja yang sedang dilanda cinta itu sambil tersenyum simpul. Si 19 berkata pada saya bahwa dia merasa deg-degan dan meminta saya mencubit pipinya untuk membuktikan bahwa itu bukan mimpi,sekonyong-konyong saya pun mencubit pipinya. Dia meringis kesakitan. Si 20 masih terdiam dan memandang langit-langit kamar, lalu terseyum dan meninggalkan kamar si 19.
Klakson sebuah motor yang gak asing berbunyi,si 19 mulai berlarian dan menengok ke kamar si 20 sambil tersenyum,si 20 membalas senyumnya dengan senyum yang saya rasa begitu bahagia,seolah dia juga merasakan apa yang dirasakan si 19. Si 20 berdiam di kamarnya, bersama saya menikmati acara televisi, namun dia tak begitu konsentrasi dengan acara televisi, dia seperti berkonsentrasi dengan apa yang dia dengarkan di telinganya melalui headseatnya. Sesekali dia berdendang lirih,yang saya tahu lirih dendangan lagu yang ia nyanyikan adalah lagu jatuh cinta.
Ia juga senyum-senyum sendiri, pertanyaan yang aku ajukan padanya hanya di jawab dengan senyumnya. Malam semakin larut (padahal juga baru jam 11 malam), saya beranjak dari tempat tidur untuk membeli kopi (niat awalnya saya mau beli es susu,tapi begitu mencium aroma kopi saya kepingin). Saya melihat si 19 masih di depan bersama "pujaan hatinya",saya menawari mereka kopi (gak penting banget). Si 20 tiba-tiba langsung nyruput kopi yang saya bawa,padahal kopi yang saya bawa masih sangat panas. Dia hanya terhenyak kaget karena kepanasan. Saya geleng-geleng kepala "mbok ya kalau lagi seneng kira-kira,kopi masih panas langsung di sruput" lagi, dia hanya tersenyum.
Saya mulai sibuk dengan blog saya ditemani kopi hitam di samping saya. Si 20 masih sibuk senyum-senyum sendiri dengan blognya sendiri (saya ada saingannya). Begitu cepat ia menuliskan dan memposting ide-ide segarnya. Saya saja mencari ide butuh meditasi seabad (lebay deh). Kadang si 20 ini kalau lagi punya ide yang mengalir deras dan gak males buka laptop dia bisa posting 3-5 postingan sekaligus. Aku sering baca postingannya,isinya menurut aku gak ada pentingnya,kaya curhata gitu lah pokoknya. Namun aku paling suka dengan postingan dia yang berjudul "Sabtu, 26 Maret 2011; 21.45 p.m (Saat Lidah Mati Rasa Sementara Waktu)".
Ya, si 20 adalah saya,saya yang selalu bisa menikmati malam-malam saya dengan ide segar-segar saya. Saya yang selalu suka mengulum senyum saat orang lain menanyakan hal yang membuat saya malu. Dan saya suka dengan kisah si 19 yang membuat saya sadar tentang arti saya dan hobi saya dalam mewarnai kehidupan saya. Saya, yang belum genap menginjak 20,hampir tak pernah melupakan satu hal dalam hidup saya "kapan saya bisa menertawakan hidup saya dengan lepas"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar