Lebaran datang lagi..tapi entah kenapa, lebaran tahun ini seperti ada kurang gregetnya sama lebaran yang lalu. Tapi, tetep yang namanya hari kemenangan itu adalah dimana seharusnya kita menjadi manusia yang lebih baik, bukan cuma semangatnya aja, bukan cuma bajunyam sandalnya, atau jenis makanan baru yang selalu identik dengan lebaran. Yaa,,,akupun sebenarnya juga seperti itu, ,,,ALHAMDULILLAH, itu yang setidaknya aku ucapkan saat ayah memiliki rizqi lebih untuk membeli baju baru,,,,namun bukan itu tradisi yang aku harapkan dapat berjalan terus. Ada satu hal yang aku suka dan terkadang membuatku terharu, yaitu,,,setiap kali menjelanng lebaran, ibuku dan aku selalu membeli berkaleng-kaleng roti dan berbotol sirup untuk kemudian kami berikan pada orang-orang yang sudah semestinya. Aku tak ingin tradisi itu luntur, yang setiap kali aku pikirkan adalah, ketika kita mampu membeli baju baru dan sandal baru mengapa kita tak mampu membelikan mereka roti, sirup atau apalah sebagai bingkisan lebaran mereka??? Kelak, aku juga ingin berbuat sedemikian rupa, jika bisa mungkin lebih.
Tradisi yang lain adalah salam-salaman atau bahasa kerennya sungkeman. Nah, berhubung keluargaku menjalankan sholat Ied sehari sebelumnya, jadi kami menunggu sampai tetangga kami melaksanakan Idul Fitri. Seperti biasa, kami berkeliling ke tetangga, dan di sinim bagian mengharukan dari cerita sungkeman ini. Kami berkunjung ke salah satu tetangga, rumahnya ada di dekat Musholla. Dia hanya seorang tua renta yang penglihatan atau pendengaranya sedikit berkurang. Kami mulai deh salam-salamannya. Setiap tangan yang dijabatnya, ia melantunka doa, mendengar doa seorang renta yang begitu menyentuh hati, jujur aku mau nangis di situ. Tapi, gengsi ah...
Ada satu kata yang ia ucapkan, pada kami, anak-anak Pak Herman "semoga kalian menjadi anak yang selalu berbakti pada orang tua, dapat menjaga oran tua kalian sampai tua, sukses dan panjang umur". Begitu juga saat ia menjabat tangan kedua orang tuaku "Semoga kalian selalu diberi kesehatan, panjang umur, dapat menjaga anak-anak kalian sampai cucu, sampai tua".
Dan kalimat yang sama untuk kami semua " Semoga iman kalian selalu teguh, selalu berada di jalan Allah, maaf lahir batin dari saya yang sudah tua ini"
Jujur banget aku mau nangis, adikku malah matanya udah berkaca-kaca. Sampai rumah dia nangis...Hihihihihi.... Ada lagi kalimat yang tak sengaja aku dengar saat ia sedang bercerita dengan ayah dan ibu... "Saya ini sudah tua, anak saya menawari saya untuk tinggal bersama mereka, tapi saya tidak mau, saya tinggal di dekat di Musholla ini sudah lama, saya bersyukur masih bisa solat berjamaah, masa ya saya mau meninggalkan Musholla ini, saya gak bisa. Saya ini sudah tua, apalagi yang bisa saya dapatkan? Saya hanya tinggal menunggu mati, dan saya butuh pesangon untuk ke dunia akhirat."
Kalimat itu benar-benar nyentil hati saya, dia yang sudah renta saja, sudah memikirkan hal seperti itu, harusnya aku yang muda ini juga bisa seperti itu. Membenahi diri menjadi manusia baru, bukan hanya saat Idul Fitri tapi juga setiap saat. Dengan mengaharap pada-Nya, iman ini selalu teguh dan kukuh, terus berada di jalan yang benar....
Selamat lebaran semua, Maaf Lahir Batin Ya...
Mari kembali ke Fitri, bukan saat ini saja, tapi setiap saat, menjadi manusia yang lebih baik, dalam segala hal.... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar