Tak terasa ternyata aku sudah mahasiswa semester 7, tingkat akhir,,,,
Bapak, Ibu semua "nggegeri" tanya apakah aku sudah siap dengan skripsi atau belum, tanya rencana kapan aku akan lulus. Bahkan pada saat aku sedang konsentrasi dengan PPL dan KKN pertanyaan itu masih saja di ajukan. Akupun ikut panik, ternyata selama PPL dan KKN banyak dari teman-temanku yang sudah dapat dosbing, sudah penelitian bahkan punya target mau lulus April (periode I). Awalnya aku santai-santai saja, "ah masih lama". Tapi lama kelamaan hal ini membuatku kepikiran, aku jadi stress, panik tingkat dewa. Ditambah lagi, omongan orang tua, kakak kelas yang di pendengaran dan di mataku terlihat sangat menyeramkan. Memang sih, harusnya aku juga gak boleh lama-lama kuliah, beban cuy..beban biaya juga kan, orang tua masih ngasih kita uang saku, biaya kuliah,,, kalo kita gak cepet-cepet, adik-adik aku gimana nasibnya???
Akhirnya aku putuskan, selesai KKN aku mengajukan judul, kurang referensi dan alhasil di tolak. Sakit hati tingkat khayangan. Rasanya lebuh sakit dibanding ditinggal gebetan. Akhirnya, aku telepon orang rumah, sudah kuduga, bapak sedikit kecewa, namun beliau memberikan masukan yang sangat berarti "Kamu itu cari judul yang materinya kamu kuasai, jangan asal pilih judul, kesanya gampang, tapi kalau kamu gak menguasai ya sama saja"
Alhasil seharian aku mojok di perpustakaan, mencari ilham... Aku bertanya pada teman di sampingku, bisang apa yang aku bisa walau hanya sedikit, mereka menjawab "speaking". Oke, aku putuskan untuk mengambil judul yang bertemakan speaking. Aku cari ke penjuru, jenis pengajaran apa yang bisa aku lakukan. Temanku nyeletuk "kamu kan suka yang berbau game". Tadaaaaa..... speaking dan game. Itulah yang akan aku buat. Aku susun kalimat seindah mungkin, berharap besok judulku akan ACC.
Paginya, sejak jam 8 aku baru bisa bertemu dengan ibu dosen jam 1. Semua itu harus ekstra sabar. Berdoa dan tirakat. Kumantapkan kaki memasuki ruangan. Dengan pertanyaan yang hampir sama seperti penolakan kemaren, aku dengan yakin menjawab semuanya. Entahlah, ibu dosen membuka referensi, sekiranya akan ada isi yang sama. Aku berharap, bahwa aku harus bisa beda, berdoa tak henti kupanjatkan. Alhamdulillah, coret sekalimat, langsung tanda tangan. Sekarang tinggal berdoa untuk mendapatkan dosbing yang terbaik.
Alhamdulillahirobbil 'alamin. Terima kasih Ya Alloh, terima kasih bapak, ibu atas doa dan dukunganya, terima kasih buat teman-teman yang sabar menghadapi aku. Mari kita berjuang bersama ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar