Mungkin akan jadi hal yang rumit, ketika kita bertemu dengan orang yang sudah lama sekali tidak kita ketahui kabarnya. Dan terlebih lagi ketika orang itu adalah seseorang yang pernah bersemayam di hati kita dalam jangka waktu yang lama.
Hal itu pula yang aku takutkan, saat aku harus bertemu denganmu dengan segala ketidaksiapan diriku. Mulutku pasti hanya akan membeku, kecuali "hai, apa kabar? lama tak jumpa" yang terlontar. Bicara soal rasa, sepertinya sampai saat ini rasa ini masih sama, tak berubah sedikitpun. Semua pasti kembali padamu. Sense of belonging, aku tak pernah tahu apa kau juga memilikinya. Jika hanya aku yang memiliki, bukankah ini sedikit tidak adil. #sigh
Selain rasa, sepertinya baik dirimu maupun diriku juga tak akan banyak berubah, hanya pola pikir saja yang mungkin sedikit mainstream, idealis. Tapi bukankah kita memang sama? Sama-sama tak berani mengungkapkan rasa, hanya mampu membungkam mulut,sama-sama terdiam saat kita saling bertatap wajah, seolah-olah bingung dengan sosok di hadapan, atau mungkin sama-sama memiliki rasa yang bernama rindu, yang membuncah tak mampu di ekspresikan, kemudian kita sama-sama terdiam (lagi).
Saling tatap, tak berucap, kemudian berbalik pergi, ke jalan kita masing-masing
Kita masih sama seperti yang dulu, terlalu takut untuk berucap, sementara diam tak akan pernah memberi jawaban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar