Tepat di perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke 68 kemarin, aku bersama sahabatku dan ketiga teman baruku menghadiri sebuah seminar mengenai meingkatkan kinerja otak kanan. Yang ikut ternyata orang tua alias orang yang sudah mapan, punya pekerjaan, ataupun orang tua. kami berenam adalah enam dari 10 mahasiswa yang menghadiri acara seminar gratis di Hotel Amaris Semarang. Perutku sempat hampir kram karena sang pengisi acara (sebut saja sebagai motivatornya) memberikan game unik yang sangat menarik perhatian peserta. Bagaimana caranya menyeimbangkan antara gerak anggota tubuh kiri dan kanan yang berbeda. Serius.....ada beberapa gerakan yang disebut senam otak ini yang membuat badan saya pegal-pegal (dengan kata lain, saya mengalami kesulitan untuk men-sikronkan kinerja anggota tubuh yang berlawanan itu. Selesai brain gym, kami mulai masuk ke materi. Sejujurnya sebagian materi yang disampaikan lebih kepada memotivasi diri sendiri (karena ternyata ada workshop tersendiri tentang optimalisasi otak kanan). Jadi pada intinya begini...
Sebenarnya ada banyak sekali hal yang disampaikan, namun yang melekat di pikiran dan hati saya adalah hal-hal berikut :
1. Apa yang terjadi pada diri kita, seringkali berawal dari apa yang kita pikirkan
Mungkin kita tidak pernah menyadari mengapa kita selalu mudah merasa gagal, tidak bisa, malu, hal itu juga berlaku sebaliknya, mengapa kita bisa sukses, bahagia, ikhlas. Ternyata semua itu tidak lepas dari apa yang ada dalam pikiran kita. Saat kita akan tampil di panggung misalnya, kita merasa grogi, tidak percaya diri, takut, padahal kita sudah mempersiapkan semuanya sejak awal. Lihatlah, yang terjadi kita akan benar-benar kehilangan kendali diri kita, kita menjadi grogi dan takut. Namun, apabila kita percaya pada diri kita bahwa kita bisa.kita pasti bisa. Bangga. Jadi mulailah dari pikiran kita masing-masing, menyisipkan hal-hal yang positif dan yakin akan Allah, kita akan dimudahkan, Insya Allah.
2. Jauhkan diri dari Dengki, Dendam dan Dongkol...Mencobalah untuk Ikhlas Walau itu Sulit
Yang diatas itu adalah jenis penyakit hati yang paling mudah menjangkit hati manusia, yang paling susah dihilangkan. Mulailah dari diri sendiri, kata sang motivator di seminar, "kok kita ini hebat ya, sempat-sempatnya memikirkan orang lain yang bahkan tidak memikirkan kita sama sekali, padahal seharusnya kita memikirkan urusan kita (pribadi) dengan Sang Pencipta". I admit it, rasa 3D itu, mudah sekali menjangkit di hati manusia manapun. Namun, mengapa kita tidak mencoba ikhlas, meminta maaf duluan, ikhlas mendoakan mereka, susah memang, serius... Rasanya kita pasti ingin mendokan yang buruk-buruk pada orang yang telah membuat kita terserang 3D. Tapi...saya merasakan sendiri, bahwa saat kita benar-benar ikhlas, hati kita merasa jauh lebih ringan, lebih lega. Saat itu saya menjabat tangan sahabat saya, sesuai intruksi, saya memejamkan mata saya dan menirukan apa yang si motivator ucapkan, kosongkan hati dan lupakan hal-hal buruk, saya menirukan ucapannya. Kurang lebih ucapannya adalah mendoakan orang yang saya jabat tangannya agar ia menjadi sukses, barakah, dan lain sebagainya. Lega..karena apa? karena saya sempat merasa iri dengan keberhasilan yang telah ia raih sedangkan saya masih belum apa-apa. Bealjar ikhlas memang sulit, dan ikhlas bukan sesuatu yang untuk digemborkakan "Saya ikhlas" sejatinya hanya hati ikita dan Maha Pencipta yang tahu tentang keikhlasan kita.
3. Selalu Berpikir Positif dan Berprasangka Baik Pada Sang Maha Kuasa
Selalu berpikir positif, mungkin hal ini juga susah dijalani. Berprasangka baik terhadap Tuhan? Mungkin kita lebih sering mengeluh dan merasa bahwa Tuhan tidak adil pada kita. Seharusnya kita sadar bahwa apa yang sedang kita jalani saat ini adalah kehendak Sang Kuasa. Ibarat sinetron, kita ini adalah pemainya dan Tuhan Sang Sutradara. Kita tidak bisa menolak ataupun bertindak semau kita. Semua ada dibawah kendalinya. Selalu berpikir bahwa apa yang kita jalani saat ini, apa yang akan terjadi di masa datang, atau pelajaran di masa lalu adalah yang terbaik yang diberikan oleh Allah. Susah, senang, sedih, hidup itu bagai roda, kadang di atas dan kadang di bawah. Allah tidak akan pernah menukar peran kita dengan yang lain, apa yang diberikan Allah pada kita tidak pernah tertukar dengan orang lain. Tetaplah berusaha mencoba berprasangka baik terhadap Allah, karena Ia Maha Tahu apa yang ada di dalam pikiran kita.BErpikirlah positif terhadap diri kita sendiri maupun orang lain.
Well buat para readers atau blogger wanderers, mungkin hanya itu yang bisa saya share. Saya tahu, menulis semua hal di atas sangat mudah, karena saya sendiri masih belajar untuk menjalani itu semua. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita insan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar