Cinta yang Lama sudah Musnah,,Yang baru bikin Susah (Dia dan Kamu)
Hebat sekali seorang saya menemukan cinta yang baru dengan cepatnya..sebenarnya saya bukan tipe orang seperti itu, hanya saja saya sendiri juga bingung mengapa ini bisa terjadi. Saya pernah menitipkan sekeping hati saya pada seorang laki-laki yang baik hati, rajin tak tidak sombong (mau dibilang lebay juga terserah). Selama saya menitipkan kepingan itu, saya selalu berpikir positif bahwa kepingan itu akan disimpan dengan baik. Entah berapa lama kepingan itu ia simpan,,,hingga aku sadar kepingan itu telah membusuk, tak terawat, dihinggapi lalat...dan yang paling parah kepingan itu telah rapuh. Aku bingung, bagaimana caranya aku mengambil kembali, meminta kembali kepingan itu, biar aku rawat sendiri, biar tidak rapuh, utuh seperti saat aku menitipkannya padamu.... sayang seribu sayang, kau memaksa untuk tetap menjaganya, kau berjanji untuk menjaganya agar tetap utuh (mau di lem, di las, di simpen yg baik pokoknya utuh). Dan dengan polosnya aku membiarkan kau menjaganya tetap utuh. Hingga saat itu tiba,,kau seperti sengaja membiarkan kepingan itu hancur, sirna, berkeping-keping, dan kaupun memberikan alasan "karena itu sudah rapuh, aku sudah berusaha menjaganya,tapi kau lihat sendiri kan?". Ya, aku melihatnya sendiri, kau tidak pernah menjaga kepingan yang aku titipkan dengan benar, dengan serius, kau membiarkannya hancur, dan aku....hanya sendiri, memunguti kepingan itu.
Kepingan itu sudah terlalu hancur untuk disatukan,dan aku jelas-jelas tak mungkin bisa menggantinya dengan yang baru. Biarkan sajalah, kubiarkan kepingan yang hancur menjadi susunan mozaik yang hanya bisa terlihat jelas olehku. Saat aku ingin benar-benar menyusunya kembali menjadi mozaik yang jelas, datang dirinya, dia.. dia jauh berbeda denganmu,,dia,membawa sesuatu yang baru. Mozaikku terbengkalai...
Dia,,tidak seperti yang kau kira ataupun kukira. Kita sama-sama tidak tahu menahu soal dia, tapi dia tahu segalanya tentang kita, apa yang telah kau lakukan padaku, diapun tahu. Dia datang tanpa ada sebab apapun, dia juga tak menawarkan bantuan apapun padaku. Dia,,seseorang yang sama sekali tak terduga.... Dia datang dengan membawa harapan untukku..harapan yang sebenarnya kosong melompong
Mozaikku masih terbengkalai, semakin terbengkalai...
apakah dia tahu?? aku mulai terperosok jurang yang sama, saat aku sudah bisa melupakanmu perlahan, tapi dia, justru mempersulit keadaanku. Seperti keluar mulut singa, masuk ke mulut buaya (bener gak sih,,ahh whatever) seperti hendak memakan buah simalakama...aku jadi serba salah...dia memberikan semua yang aku butuhkan, yang aku inginkan...Sementara kau membiarkan mozaikku hancur, dia melambungkanku dengan saat tinggi, dan menjatuhkanku...sakit sekali,,,,aku serasa diluluhlantakan oleh dia. Ibarat kepingan yang telah menjadi mozaik, kemudian berubah menjadi serbuk mozaik. Namun, aku tak sebodoh dulu, aku belum terjatuh terlalu dalam, aku masih bisa merangkak naik, dan kepingan mozaik ini, masih erat di genggamanku belum menjadi serbuk. Wahai dia yang membuatku gila,,,apakah kau pernah memikirkan aku??atau itu hanya intermezo...terserah..aku hanya ingin menikmati saat seperti ini,,,hingga aku merasa tak tahan lagi dan kan kulepas dia..
Mozaikku...mulai ku dekati mozaikku...kupandangi...aku berada di persimpangan yang sulit, persimpangan yang sama-sama tak memiliki ujung...aku enggan untuk berjalan...aku masih disini,,hendak membenahi mozaikku yang lama terbengkalai karena hadirnya dia... dan aku memutuskan untuk membenahi mozaikku, walau aku tahu itu tak akan pernah kembali utuh, tapi itulah jalanku, aku berpikir,,,ke arah mana aku akan berjalan,,arah manakah yang akan kutuju...bertahan denganmu,atau digantung oleh dia...atau,tetap disini, bersama mozaik yang telah cacat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar