Barusan baca postingan dari salah satu temen. Well... itu semua tentang sebuah pilihan. Benar kata dia, bahwa hidup akan selalu bihadapkan pada sebuah pilihan. Mulai dari pilihan yang mudah sekali diputuskan (dipilih) sampai pilihan yang akan membuat kita serakah atau justru kehilangan semuanya. Manusia itu adalah makhluk yang tidak mudah puas akan apa yang didapatnya. Rakus.
Jadi setelah saya membaca postingan dari dia, sekarang saya berpikir.. Beruntung baginya yang diberi pilihan walau hal itu membuatnya jadi galau. Sedangkan saya...saya masih menunggu sebuah atau bahkan banyak pilihan yang bisa saya pertimbangkan. Saya masih menunggu kesempatan.
Editor atau penulis. Itu yang saya mau. Guru? saya juga mau...
Hanya saja..yang saya hadapi sekarang adalah tuntutan orang tua yang terkadang sedikit memaksa.
Sekarang saya sedang mencoba peruntungan saya di sebuah bank negeri. Baru daftar online sih... whatever will be, will be... Setidaknya saya sudah mencoba dan tinggal menapaki langkah berikutnya.
Malu rasanya kalau masih minta uang saku orang tua. Saya sudah lulus, status saya sudah bukan mahasiswa lagi. Saya harus segera menemukan pekerjaan yang cocok, menghasilkan uang sendiri dan tidak merepotkan orang tua saya lagi. Saya gak bisa nganggur atau luntang-lantung seperti ini... But, what should I do? What can I do? Sungguh saat ini saya bahkan bingung akan berbuat apa... saya punya pekerjaan kecil-kecilan yang mungkin gajinya tidak seberapa. Mengajar mahasiswa bidik misi di rusunawa (bahasa kerenya asrama). Saya melakukan pekerjaan ini seminggu dua kali, senin dan rabu. Dua-duanya saya lakukan pada malam hari. Yaa..saya berharap..hal ini adalah tangga menuju keberhasilan. Aamiin...
Well?? Setidaknya saya mungkin mempunyai gambaran jika pertanyaan semacam "What should I do?" bergeming di kepala saya. Jawaban saya adalah "Ikuti saya jalannya, jika ada kesempatan, jangan takut di coba. Berdoa dan tetap berusaha."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar