WELCOME TO MY WORLD

Baca, Bayangkan dan Jangan Dihayati Dalam-dalam

Selasa, 11 Maret 2014

Grow Up !!!

~~~Ini postingan kedua saya di tahun 2014 ini... hahaha..maklum lah sekarang sibuk, jadi ya buat nge-blog aja susah~~~

Langit mendung yang bergelayut menemani perjalanan saya kali ini, matahari tampak malu-malu untuk memancarkan sinarnya. Dengan dandanan ala backpacker, saya memulai perjalanan menjelajah "hati". Aneh kan? menjelajah hati kok gayannya kaya backpacker ^^. Perjalanan saya kali ini bisa dibilang perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, dan juga membuat otak dan hati saya sering berseteru. Benar-benar melelahkan.

Perjalanan ini awalnya sangat menyenangkan, saya bisa menikmati pemandangan yang begitu indah, sawah hijau yang membentang bak permadani hijau, langit biru yang seolah menjadi payung raksasa bagi makhluk dibawahnya, laut biru dengan suara deburan ombaknya yang sangat khas. Indah...sungguh, matahari juga sepertinya mulai berpihak pada perjalanan saya kali ini. Hingga akhirnya saya tiba pada sebuah persimpangan. Jika aku memilih jalan ke kanan, aku akan menikmati pemandangan yang luar biasa lebih indah namun dengan melewati jalan yang lebih terjal, jika aku mengambil ke kiri, sepanjang jalan akan ada suguhan yang lebih menggoda, namun ujungnya yang terasa biasa saja, dan bosan. 

Awalnya teman saya menyarankan untuk berbelok ke kiri, katanya sepanjang perjalanan saya tidak akan bosan dimanjakan oleh pemandangan yang juga indah. Sedangkan teman saya yang satu lagi mengatakan, walaupun jalan yang satunya itu terjal dan berliku tapi pemandangan yang disuguhkan tak kalah indah. Dan saya bingung...


Saya berpikir sedikit, ah tidak saya berpikir banyak... dengan kondisi fisik seperti ini, mengambil jalan ke kanan akan membuat saya sedikit kewalahan atau terancam tidak bisa melanjutkan perjalanan sampai akhir. Namun, apabila saya mengambil jalan ke kiri, saya tidak akan kewalahan dan bisa melanjutkan perjalanan sampai akhir, hal yang di dapat? Saya hanya tahu bahwa ketahanan tubuh saya memang tidak bisa dimaksimalkan. Kedua teman saya sepertinya sudah jengkel dengan saya, mereka terlalu lama menunggu dan akhirnya meninggalkan saya tepat di tengah-tengah persimpangan. 

Kali ini otak dan hati saya sama sekali tidak bisa di ajak kompromi. Hingga akhirnya aku memutuskan dengan nekat, aku akan memilih jalan ke kanan. Aku tak peduli dengan terjalnya medan atau apapun yang akan terjadi. Kali ini saya hanya menggunakan feeling. Dengan berdoa, saya memantapkan diri saya  untuk melanjutkan perjalanan. Sendiri, kali ini benar-benar sendiri, kalau saya jatuh atau tiba-tiba terkapar di tengah jalan tanpa ada yang menolong saya sudah pasrah. Dan benar saja, saya hampir menyerah, medannya terlalu berat dan berbahaya, namun saya sudah berjalan cukup dan tidak mungkin lagi untuk memutar arah. Saya harus melanjutkan perjalanan sampai akhir, sampai saya mendapatkan tujuan saya. Lelah, sangat lelah...tapi, bukankah ini jalan yang sudah saya pilih?? kalau saya berhenti itu berarti saya tidak konsisten dan setengah-setengah. 

Finally.... saya sampai di akhir perjalanan saya dan woooowwww,,,, saya tidak bisa berkata apa-apa, hanya pujian terhadap Tuhan dan segala ciptaan-Nya. Perjalanan ini membuahkan hasil yang luar biasa indah. Lalu, bagaimana dengan teman saya yang mengambil jalan ke kiri tadi. Dia bahagia, namun sepertinya masih ada yang kurang dari kebahagiaan yang dia dapat. 
Perjalanan ini memberikan saya banyak sekali hal positif, tentang bagaimana kita mengambil sebuah keputusan dan bagaimana kita bisa menghadapi semua konsekuensi dari keputusan yang kita ambil. Terkadang, ah bukan seringkali yang namanya Ragu pasti akan selalu datang menghampiri. Hal inilah yang membuat kita berpikir lebih keras, dan tak jarang Ragu inilah yang membutakan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang hanya di dasarkan "praktis dan lebih mudah", "buru-buru", "merasa tak sanggup atau tak mampu". 

Waktunya berpikir lebih jauh ke depan. Mencoba untuk mengurangi yang namanya Ragu. Mengambil keputusan yang tepat dan tidak melahirkan penyesalan yang mendalam. Jangan pernah takut menghadapi hal baru, memutar arah hanya akan  membuat kita semakin kecil. ^^
Mungkin itu cerita dari saya, sorry for long post. Berharap sih, cerita ini bisa di interpretasikan secara positif ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar