Ada orang yang berkata atau menulis bahwa hidup itu adalah film yang terbaik. Sebenarnya aku masih tidak mengerti maknanya secara utuh. Mungkin tulisan ini hanya mewakili pikiranku yang melanglang buana entah kemana perginya.
Hidup adalah film yang terbaik. Ada benarnya juga kan? Mungkin ada beberapa yang menganggap hidup itu ya hidup, buat apa disamakan dengan film. Atau ada sebagian lagi yang mengatakan, film apaan, hidup itu tidak seindah di FTV. Siapa juga yang ngomongin ending. Endingnya hidup ya mati lah...
Kita mulai membahas dari Sang Sutradara hebat kita, siapa lagi kalau bukan Alloh. DIA adalah Sutradara paling hebat, dengan segala pengarahan setiap umat-Nya memiliki cerita yang jauh lebih indah (jika mau memaknainya) daripada film-film yang ada. Pemilihan tokohpun, DIA tak pernah salah memilih. Selalu tepat sesuai dengan segala sesuatunya. Tidak seperti sutradara yang lain yang mengatur para pemainya secara detail, hanya dengan satu tanda, kode atau "sentilan" para pemain dituntut untuk bisa memainkan peran mereka dengan benar, jika salah para pemain itu harus bisa memperbaiki peran mereka dengan lebih baik. Masih tidak bisa memperbaiki?? DIA akan memberikan satu kesempatan lagi untuk para pemain-Nya.
Penulis Skenario, DIA adalah penulis skenario paling handal di seluruh muka bumi. Jangankan saya yang masih amatir dan buta arah dalam menulis cerita (apalagi skenario), mereka yang dibilang handal pun masih kalah dengan DIA. Skenario yang DIA buat tidak membutuhkan revisi dari pihak manapun. Jika ada yang ingin diubah, ya sudah hanya dalam sekejap mata skenariopun bisa berubah. Film, pada umumnya skenario akan dirubah beberapa kali jika memang membutuhkan perubahan sebelum akhirnya diperankan secara maksimal. Tapi di film milik-Nya, skenario bisa dirubah-rubah sesuai dengan kehendak-Nya dan si pemain. Kok bisa?? Bisa dong. If you know what I mean, you know it well ^^
Manusia dan sebagian lain dari ciptaan-Nya adalah para pemeran utama dalam film kehidupan ini. DIA sudah menciptakan skenario bagi masing-masing pemeran. Mereka hanya perlu memainkan peran yang sudah ada, perubahan skenario hanya bisa terjadi pada pemeran yang benar-benar dan bersungguh-sungguh agar skenarionya berubah. Bagi yang tidak, ya mainkan saja perannya sesuai dengan skenario yang ada. Film kehidupan ini begitu mudah bukan? atau sulit? tergantung bagaimana para pemeran bisa memaknai skenario dengan baik. Yang jelas akhir bahagialah yang selalu di idamkan para pemeranya.
Masalah durasi....hanya DIA yang tahu.
Tergantung bagaimana anda menganggap tulisan ini, ada komentar?? Silahkan... seperti yang saya tulis di depan, tulisan ini hanya bagian dari pemikiran saya ^_^
So, how will your film end?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar