Seharusny aku menikmati hujan yang deras waktu itu, seperti yang biasa aku lakukan. Tapi apa yang terjadi, hujan justru membawaku menjadi diriku yang lain. Aku yang rapuh, aku yang remuk oleh luka yang menyayat hati. Lebay, Alay,,terserah mau dibilang apa. Yang aku rasakan hanyalah aku yang menjadi jahat, aku yang sedang berada dalam puncak kebencian yang mendalam. Entah pada siapa kebencian ini aku tujukan, yang jelas, aku hanya merasa marah dan benci menyelimuti hati dan pikiran.
Harusnya aku menikmati hujan, menikmati tiap tetesan airmata yang mengalir bercampur dengan hujan. Harusnya aku biarkan kebencian ini mengalir dan membias dibawa oleh hujan. Namun apa????? aku yang biasa menikmati hujan justru membiarkan hujan membawa diriku yang rapuh ini ke dalamnya jurang kebencian dan kemunafikan. Ya, hujan kemarin membuatku membuatku menyembunyikan semuanya. Menjadikan aku sosok munafik yang begitu bahagianya menyembunyikan rasa sakit. Hahahhahahaahaha..... jahatnya aku,,,,,,
Asal tahu, aku hanya butuh waktu sendiri, aku hanya butuh waktu untuk merenungi semuanya. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang lain yang bukan aku. Dan aku hanya ingin menikmati sebagian dari diriku di dalam sisi gelapku. Aku hanya ingin menjadi jahat. Tapi ini justru menyiksa, aku merasa seperti menyiksa diri sendiri,,tapi aku mengapa aku begitu menikmatinya...
T.T
T.T
T.T
Hujan, kapan kau akan datang, kapan kau kan mengembalikan diriku seperti semula, kapan kau membawa pergi SEBAGIAN luka ini, kapan kau akan membiaskan SEMUA asaku.
Hujan, bisakah kau mengantarkan air mata ini menuju penghujung hulu perihku. Jangan biarkan sahabat terbaiku tahu saat kau membawa airmata ini padanya. Aku tak ingin dia rasa, aku tak ingin dia tahu.
Dan hujan, izinkan airmata ini mengalir sama derasnya denganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar