WELCOME TO MY WORLD

Baca, Bayangkan dan Jangan Dihayati Dalam-dalam

Jumat, 15 April 2011

WHEN I FALL IN LOVE (THE REAL ONE)

Semarang, 15 April 2011
Ketika aku membaca sebuah note di Facebook teman aku, mengenai jatuh cinta diam-diam..
Ini aku copast
Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
tanpa kata,,tanpa ungkapan cinta,,,
karena saat itu mulut dan lidahmu seolah begitu kompak
berkonspirasi tak mau mengucap sepatah katapun....
hanya matamu yang berbicara....
hanya senyummu yang memberi isyarat....
betapa besar yang kamu rasa...

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
ketika bayangan orang itu saja,
mampu membuatmu tak bisa memejamkan mata semalaman...
Ketika punggungnya saja,
mampu membuat senyummu berkembang seperti bunga sakura di musim semi...
ketika bahkan dalam jarak yang melebihi jangkauan mata "biasa",
kamu telah mampu mengenali sosoknya hanya dari caranya berjalan....

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
Rela menunggunya di tempat yang sama,,
setiap harinya,
selama berjam-jam,,
berharap kamu bisa melihat,,,
mendengar renyah tawanya,,
merasakan sensasi getaran yang sama, yang kamu sebut cinta...

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
Berfikir ribuan kali menata kalimatmu,
hanya untuk sekedar mengiriminya sebuah pesan singkat "hai,sedang apa kamu?"
Memandangnya dalam jarak ratusan meter,,
bergerak maju mundur,,
antara ingin dan takut,
hanya sekedar ingin menyapanya...
dan akhirnya kamu harus cukup puas telah melihat cerah wajahnya,
walaupun dari tempatmu semula...

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
saat membayangkan wajahnya,
sedihmu seakan di makan setan...
hilang tak berbekas, lenyap begitu saja..
saat dia tersenyum padamu,
bulan seakan ada dalam dekapanmu....
dan kamu merasa mampu mampu memetik semua bintang, sebagai hadiah untuknya...

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
kamu merasa ada yang ingin mendesak keluar dari dada kirimu...
membuat sulit bernafas setiap harinya...
berdetak begitu cepat...
sakit...
demam cinta..keracunan rindu...
kata orag sich...
tapi, ah cinta memang nakal...
sekalipun sakit, tetap saja kamu menikmatinya......

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ??
meski dia tak tahu yang kamu rasa,
kamu tetap setia menjaga rasa itu untuknya...
Dalam diammu, kamu berharap,
dia sedetik saja menyadari kehadiranmu.....

Pernahkah kamu jatuh cinta diam-diam??
Jatuh cinta dalam diammu ?? ^_^

See, kalian baca kan? Begitu panjangnya. Aku suka bagian dari tiap kata dan bait yang dia tuliskan. Aku suka ketika aku mulai menghayati dan mengaplikasikan dalam kehidupan pribadi aku. Ya, memang begini resikonya kalau jatuh cinta diam-diam. Hanya bisa memandang dia dari jatuh, memperhatikan dia dari jauh, berharap bahwa ia tak pernah tahu. Tapi, selalu berharap kelak suatu saat nanti dia akan tahu dengan sendirinya. Dia yang kita suka adalah seseorang  yang selalu membuat kita berbunga-bunga, membuat kita jadi lebay, alay,dan semacamnya lah. Tak pernh terpikir olehku bahwa tulisannya benar-benar mencerminkan diriku saat aku sedang dilanda rasa yang namanya kasmaran. Jatuh cinta itu (apalgi bagi cewek) membuat aku suka maju mundur akan langkah apa yang akan aku ambil.

Jatuh cinta selalu membuat perutku mulas, mual, jantung rasanya berdetak cepat sekali serasa habis berlali puluhan kilometer jauhnya. Aku gak pernah merasa kaya gini kecuali saat aku jatuh cinta. Lebaynya ak gak pernah merasakan perut yang mulas tiap hari aku akan ketemu dia, jantung yang berdebar-debar begitu kencangnya saat aku hanya berpapasan (gak sempet saling lempar senyum, apalagi saling sapa). Ya, itu adalah saat dulu, pertama kali aku jatuh cinta. Aku gak tahu postingan ini kan berapa panjangnya. Aku juga gak peduli kalaupun orang yang baca bosen. Yang jelas, mumpung aku lagi ada fresh.
Ya kejadian puisi di atas adalah dulu, dulu saat aku masih suka bicara soal cinta.  Dulu saat aku sedang senang-senangnya jatuh cinta dan “dibutakan” oleh indahnya cinta.

Sekarang, jangan pernah ditanya hal itu sebenarnya sudah lama mati di hatiku. Aku sudah terlalu lama dan terlalu sering disakiti. Bukan disakiti sebenarnya, tetapi aku lebih sering mengalah dan mundur. Aku tak pernah mengerti, kenapa saat jatuh cinta aku tak pernah lagi bisa merasakan getaran-getaran yang begitu indahnya. Rasa itu sekarang hanya bisa aku rasakan saat aku bertemu dengannya. Dia yang membuat aku kembali merasakan hal itu, dia yang membuat hatiku berdebar tiap bertemu dan bertatap muka dengannya. Dia yang bahkan aku rela menunggu hujan reda hanya untuk melihatnya. Ya, aku yang harus bahkan menata kata-kata yang akan aku tuliskan pada tiap pesan yang aku kirimkan padanya.

tanpa kata,,tanpa ungkapan cinta,,,
karena saat itu mulut dan lidahmu seolah begitu kompak
berkonspirasi tak mau mengucap sepatah katapun....
hanya matamu yang berbicara....
hanya senyummu yang memberi isyarat....
betapa besar yang kamu rasa...

ya, kalimat-kalimat diatas yang paling tepat sebenarnya, untuk mengungkapkan apa yan aku rasakan. Hanya mataku yang bisa mengungkapkan semuanya, hanya gerak tubuhku dan ekspresi dari wajahku yang bisa mengungkapkan betapa bahagianya aku dan betapa senangnya aku. Itulah rasa yang begitu besar yang tak bisa terungkapkan.
Saat ini cuma dia yang bisa membuat aku merasakan indahnya jatuh cinta. Yang aku inginkan saat ini adalah aku ingin merasakan rasa ini tanpa ada seorangpun yang  tahu. Aku sudah terlalu lelah merasakan sakit hati, dan aku sudah terlalu lelah untuk mengalah. Kali ini aku hanya ingin merasakan indahnya jatuh cinta sebagaimana mestinya. Merasakan sensai getaran yang mengalir dalam nadi.

P.s : I’m your secret admirer and I just want you to know, that I’ll always keep this feeling for you. I never hope you whether you want to know about this feeling. All I want is, you keep in mind that I’ll always stand here, in the same place, waiting for your answer without telling you what I feel. Because, if you are really stand for me, you’ll know.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar