Entah apa yang merasuki dirimu kemaren, tiba-tiba aku ingin mundur (untuk seutuhnya) dalam rangka menggapai dan mendapatkan apa yang aku inginkan....
"Bego kamu Met, terus selama ini yang kamu perjuangkan tuh buat apa? Percuma kalau kamu mundur"
"Tahu ah, aku pingin sendiri dulu, pingin mikir hal ini"
Yang membuat aku mundur, sebenarnya masalah yang 100% sepele, tapi emang dasarnya aku suka mikirin hal sepele jadi berat ya kaya gini, aku "belongs to the dark side part:210". Sebenarnya aku cuman gak mau mengulang kesalahan yang sama dua kali. Aku mesti ngalah lagi dan lagi, tapi kali ini, kalaupun aku mengalah lagi, semua usahaku juga bakal sia-sia. Aku hanya berpikir masalah perasaan, antara aku dan dia. Aku cuma gak mau nyakitin dia lagi. Itu orientasi yang aku punya kalau udah main perasaan, terutama sama "sahabat".
"Aku gak peduli Met, mau dia sahabat kamu,temen kamu, bahkan saudara kamu, kamu gak seharusnya ngalah. Sekarang aku tanya, udah berapa kali kamu ngalah dalam hal ini? cuma gara-gara orientasi tololmu itu?"
Aku cuma bisa diam dan berpikir.
Ya, seharusnya kau punya pemikiran yang realistis gini contohnya (atau nyatanya)
Siapa dia, mengaku sebagai sahabat tapi nusuk dari belakang. Katanya mau kasih support tapi malah pagar makan tanaman. Untung kamu berda jauh dari sini, hingga kamu gak bisa lagi merambat parasit kemari. Aku gak seharusnya cerita dia sama kamu. Ya, aku cemburu, setiap kata yang kaku lontarkan padaku bukan lagi kata yang tulus sebagia sahabat. Terutama sejak saat itu. Aku akui emang bodoh. Tapi aku masih punya hati, aku gak mau persahabatan kita selama ini hancur cuma gara-gara emosiku yang lebay akan dirimu. Tapi aku harap kamu tahu, kali ini aku takkan pernah mengalah lagi. Tak peduli aral melintang (bahasane mulai lebay).
Kali ini aku gak akan mengalah lagi.Aku gak mau mundur lagi. Aku akan terus "belongs to the dark side" jika memang harus.
sebenarnya aku ini nulis apa to? bahasane...ya Alloh, menjijikan.. >,<"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar