Saya merasa bahwa saya abnormal. Lha kok bisa? Entahlah,,,,tapi yang jelas, ini benar-benar tidak normal. Please,,saya sudah menginjak usia 22 tahun, tapi pikiran-pikiran macam anak kecil masih saja menempel pada diri saya. Jujur saya belum bisa mendewasakan diri saya. Lalu? Bahkan untuk masalah seperti ini pun saya masih berpikir ala anak SMA alay yang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang *ngelantur
Baiklah, mungkin saya terlalu bertele-tele. Biarkan, biar yang baca bingung. ... Hahahaha....
Pernah mendengar kata "ruang" dan "waktu". Pasti pernah dan sering sekali kata-kata itu disebut, entah saat pelajaran, rapat, ngerumpi di mall atau bahkan saat menggombal #eehh. Dan kali ini, lagi-lagi saya dipermainkan oleh "ruang" dan "waktu". Ini bukan persoalan hati saya yang dulu. Masalah ini baru saja muncul dan membuat saya ingin guling-guling di kasur, merobek bantal hingga keluar kapas (bukan bulu angsa, ini bantal murah soalnya). Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi saya (oke, mungkin anda masih berpikir...buffering ....disconnect). Well, I'm in love with someone else (damn it). Dan masalahnya adalah..kami terpisah ruang dan waktu yang....yaa.... entahlah...saya merasa dipermainkan oleh perasaan saya sendiri dan ...
Kenapa saya bilang tidak normal?? Ya itu, , , , I have already had one in my heart, and now I get someone new... It drives me crazy... everytime I meet him, I always have this kind of thought, "If you got me,I'm done"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar