WELCOME TO MY WORLD

Baca, Bayangkan dan Jangan Dihayati Dalam-dalam

Senin, 04 Juni 2012

N.E.S.U

*versibahasajawangawur*
Aku ki nembe nesu karo awakmu, mudeng rak si,,dadi wong kok ora PEKA
aku nembe ra pingin digriseni, dadi bocah kok senengane kesusu, njaluk apa-apa kudu dituruti
Sak jane aku ki iso wae ngamuk, muntab-muntab nang ngarepmu, tapi kok yo aku ga tego.
Kowe wis gede cah, dadi bocah ki sing PEKA, NGERTI WAYAH, NGERTI SITUASI
Lha mbok pikir aku ki BABU mu, peh aku paling angel kon ngomong "ora" trus iso mbok kongkon sak penakmu.

Lha gunamu ki opo?? Mbok yo rada mikir, sing PEKA
Manja yo manja tapi mbok yo ojo kebangetan,,
Sakjane awakmu ki nyadar ga to?? Kelakuanmu sing koyo ngono ki kadang nggawe wong risih setengah mati..

Wagu ne nemen aku rak iso nesu nang ngarepmu, soale aku isih nduwe ati, isih nduwe perasaan...isih PEKA.
*kudumbalangwatu*
Ocehanmu kuwi lho,,mbok yo rada nyadar, kowe ngomong karo sopo, ora sak penakmu dhewe...
Di jaga cah kelakuanmu, nang ngarepe wong liyo, mbok menawa pas kowe ngomong ana sing lara ati, pas kowe lagi apa nglarani wong liyo..dadi wong ki sing PEKA, SENSITIF, AJA EGOIS...

Minggu, 03 Juni 2012

Kopi, Coklat dan Petai (ha?? Petai)

Mungkin kalau mendengar kata kopi yang terbayang di pikiran kita adalah aromanya dan efek gak ngantuknya, dan kalau kita mendengar kata coklat yang ada di benak kita adalah, enak, manis, dan bisa membuat mood kita jauh lebih baik. Tapi bagaimana kalau kita mendengar kata Petai (kalau orang jawa bilangnya Pete)??? Gimana hayoo??? kata yang bakal terlontar adalah bau, saudaranya jengkol, dan iiuueeehhh....




Tiga nama di atas memang memiliki karakteristik yang berbeda jauh. Mempunyai efek yang berbeda, namun apa jadinya jika mereka diletakkan di atas satu meja yang sama?
Ya, itulah aku dan dia. Berada di satu meja dengan menu yang telah kita pilih masing-masing. Segelas coklat dingin, secangkir kopi hitam dan sepiring kecil petai goreng ditemani sambal terasi. Sebenarnya menu kami bukan hanya itu, hanya saja yang tersisa ya tinggal itu.

Kita terdiam, saling menatap satu sama lain. Sembari tertawa, dan tak berani bicara panjang karena kita tahu, bau mulut yang diakibatkan oleh petai. Entah efek apa yang akan terjadi pada lambung dan tubuh kami nantinya. Kami hanya menikmatinya karena kami suka.
Tiga nama di atas, itulah yang menyatukan kita di waktu yang serba terbatas ini. Entah kapan lagi kita bisa bercengkrama sedekat ini, selama ini.
Aku ingin momen ini tidak cepat berakhir, saat kau dan aku harus kembali ke kehidupan dan kesibukan yang mulai menjemukan ini.



Kopi, Coklat, Petai dan Kita

Masih Saja

Masih saja, bayang wajahmu bersemayam di setiap mimpiku
Masih saja, harum tubuhmu semerbak di sekitarku
Masih saja, tatapan matamu membayangi tiap langkahku
Masih saja, genggaman tanganmu terasa hangat di tanganku
Masih saja, masih saja,,,,

Masih saja, aku berharap kau kembali, walau nyatanya kau tak mungkin tak pernah kembali padaku
Masih saja, aku membanggakanmu di depan mereka, meski aku tak tahu, kau justru mencaciku dan memakiku
Masih saja, masih saja,,,,

Aku sepertinya sudah sangat terpuruk karenamu dan mungkin aku akan sulit untuk berdiri tegar kembali...
Masih saja, aku tak percaya, bahwa aku tak bisa melepasmu..