WELCOME TO MY WORLD

Baca, Bayangkan dan Jangan Dihayati Dalam-dalam

Kamis, 31 Oktober 2013

Kau Tahu

Aku tak perlu berkata apapun padamu, kau sudah tahu semuanya
Aku tak perlu mengucapkan semua kalimat yang tersusun rapi di otakku, kau sudah bisa membacanya
Aku hanya perlu diam, dan kau tahu

Aku tak ingin berkata banyak
Hanya dengan tersenyum kamu sudah tahu yang tersirat
Aku tak usah menghampirimu di tengah kerumunan
Hanya duduk manis dan memandangmu dari jauh, kau tahu aku di situ
Aku tak perlu meluapkan kecemburuanku pada mereka
Karena kau tahu, aku tak akan bisa

Aku tak mau berkata "aku sudah lelah"
Karena kau tahu bagaimana membuatku tak pernah lelah
Aku tak mau berkata "aku sudah tak sanggup"
Karena kau tahu bagaimana meyakinkanku agar aku tetap bertahan

Aku tak perlu bersusah payah membuatmu tersenyum
Karena saat melihatku, kau sudah tersenyum dengan sendirinya
Aku tak perlu menghabiskan semua tenagaku untuk marah padamu
Karena kau tahu, bagaimana meredam emosiku

Aku tak perlu tahu cara bersabar
Karena kau tahu, semua ini membuatku belajar sabar
Aku tak perlu tahu cara bagaimana menjadi dewasa
Karena kau tahu, semua yang telah terjadi mampu mendewasakan kita

Dan kau tahu, bagaimana cara agar aku tak bisa lepas darimu
Kau tahu...

Rabu, 30 Oktober 2013

Koin...Koin...Koin

Apa yang ada di benak loe semua soal judul di atas? Duit receh... ya pasti loe semua mikirnya kaya gitu. Well.. kali ini "koin" itu bukan duit receh yang ada di kantong atau dompet loe semua. Itu nama orang..ehmm,,maksud gue, itu panggilan kesayangan ibu kos gue dan gue ketularan ikut-ikutan manggil "koin". 

Nama aslinya bagus banget, loe pasti gak bakal nyangka. Namanya adalah Queen Kartika Ayu Marthani. Kenalin, dia adik kos gue yang paling hiperaktif. Dia itu kadang-kadang suka heboh sendiri. Datang-datang ketawa sendiri tahu-tahu entar nangis. Hehehe... Kamarnya tepat di depan kamar gue. Tiap ketemu mesti gue panggilin "Koin...Koin.." (gila ya, nama bagus-bagus malah gue panggil Koin ^^). Dia anak jurusan Biologi murni, fakultas MIPA. Seorang asisten dosen yang super sibuk. Di depan kamarnya tuh ya, hampir selalu ada tumpukan buku yang isinya tentang praktikum atau apalah itu, gue kagak ngerti. Kasihan dia, masih muda tugasnya udah kaya dosen, gue aja masih nganggur. Hahaha.....
Dia termasuk cewek yang hobi masak. Suaranya meenn...wiisss...kagak kalah sama suaranya Sean Idol. Serius gue, suaranya bagus...Paling seneng kalau dia lagi nyanyi satu lagu, terus ada cengkoknya gitu deh. 
Selama tetanggaan kamar sama dia, gue jadi ketularan alay dan untungnya buat gue, gue jadi ngerasa awet muda. Secara gue yang paling tua di kos -___-". Dan entah kenapa, tiap dia pulang kampung dan gue gak pulang karena ngajar, gue ngerasa kesepian. Dan gue berharap dia juga ngerasa gitu.

Dia punya hobi yang sama kaya gue. Nontonin drama Korea. Hahaha.... 
Kalau boleh jujur nih ya, kadang gue ngerasa kalah dewasa sama dia. Gue masih kaya anak kecil. Apalagi kalau dia udah mulai masak, kaya ibu ngurusin anak-anaknya yang kelaparan. Salut deh sama dia 
"Koin,,ajarin aku..." (narik lengan baju Koin).
Nih..kata dia "Mbak, loe daritadi nulis muji-muji gue mulu. Celaan buat gue mana?"
Oke.. nih celaan buat Koin.

Koin itu..sebenarnya ini aib. Tapi gak apalah satu ini. Dia itu gak pernah nyisir rambutnya. Tapi anehnya, tuh rambut kaya abis disisir (tuh kan, jatuhnya muji lagi kagak jadi nyela). Dia itu paling takut sama reptil terutama ular hehehe... Dia paling sayang sama kecoa (katanya, gue sih kagak tahu pasti. Jangan-jangan di kamarnya dia beternak kecoa. Semoga tidak). Dia itu makanya banyak, tapi badan kaga gemuk-gemuk ("Koin, kamu cacingan?" | "Enggak kok" ). 
Koin itu sayaaaaaaaaaaaaang banget sama Papa, Mama dan keluarganya. Sama pacarnya?? Sayang juga kali ya...hahaha... ("Sayang mbak, aku sayang sama kang Kiki"| "Iya, Koin..gue ngerti -__-"). 
O..yaa.. Dia pernah cerita kalau dia melihara seekor monyet. Namanya Cipluk, kalau gue boleh nulis alay namanya Ciploexs. Kata Koin, Cipluk lebih di sayang ketimbang dirinya (Sabar ya Koin). 

Kali ini gue nulis atas dasar apa yang dikatakan Koin. Inspirasi gue udah ketip-ketip, prepet-prepet. 
Kata Koin 
 "Kata temen-temen gue mbak, wajah gue ini gabungan antara Park Shin-hye dan Baek Suzy. Matanya belo, gede. Bibirnya kaya Angelina Jolie. Uyaa..jidatnya bisa buat main bola, alias jenong (beda tipis lah sama gue). Hidungnya bak prosotan TK (bayangin aja, prosotan TK kaya gimana, nah hidung si Koin kaya gitu)."

Oke...kayanya itu deh yang bisa gue tulis soal dia. Yang penasaran follow aja twitternya @Queenkayuma loe bakal terkejut deh... ^_^

Senin, 28 Oktober 2013

Hujan dan Lapangan Basket

Betapa keterlaluannya daya ingatku kali ini. Benar-benar hebat. Kalian tahu mengapa? Karena aku masih mengingat hal yang sudah setahun lebih berlalu. Umumnya, orang akan mudah lupa jika hal ini sangat sepele. Oke, baiklah.. mungkin bagi kalian ini sepele, tapi bagiku, entah mengapa ini sangat berarti.

Hujan dan lapangan basket
Orang pintar dan mencari aman pasti tidak akan pernah mau bermain basket di tengah lapangan saat langit menangis dengan kencangnya. Mereka memilih untuk mencari tempat berteduh yang aman. Namun aku berbeda. Awalnya aku juga cari aman, tidak mau terserang penyakit murahan bernama flu atau pilek. Namun, kulihat beberapa dari mereka memberanikan diri untuk bermain di tengah air mata langit. Sepertinya mengasyikkan. Ku jejakkan kakiku di lapangan basah, badanku terasa tertusuk-tusuk. Sebenarnya ini air atau hujan paku. 

Salah satu dari mereka menarikku ke tengah lapangan. Mengajakku berlarian dan menengadahkan wajah ke langit. Batinku berteriak "Wahai langit, mandikan aku dengan air matamu. Buaialah aku dalam dekap angin lembutmu." Kemudian aku berlari bersama mereka, mengejar bola yang tak tentu arah. Kaki tak beralas sudah tidak bisa merasakan sakit. Yang dirasakan hanya pijakan lapangan beton yang basah oleh hujan. Waktu itu aku bahagia sekali. Dan aku melihatmu...

Kulihat kau  duduk termangu di depan teras kelas. Kita hanya saling pandang dan kemudian berlalu. Aku terlalu asyik bersama dengan teman-temanku tanpa mempedulikanmu. Kulihat lagi ke arahmu, kau masih tak mengalihkan pandanganmu dariku. Aku hanya tersipu. Nampaknya aku mulai lelah. Begitupun dengan mereka. Kulangkahkan kaki ke arahmu, kau masih menatapku tanpa jeda hingga aku duduk di sampingmu. Basah kuyup. Kau masih tak mengalihkan pandanganmu. Masih tertuju padaku. Diam..tanpa sepatah katapun keluar dari mulutmu maupun aku. Lama....hingga yang lain beranjak pulang dan meninggalkan kita. Berdua. Hanya berdua.

Langit belum berhenti menangis, dan tangisnya semakin menjadi. Kurasakan hangat tanganku dalam genggaman tanganmu. Kau tahu aku kedinginan, kau tahu langit telah membuatku basah. Satu kalimat yang terucap dari mulutmu akhirnya kau lontarkan "Jangan pergi. Jangan pernah pergi dariku." Aku hanya bisa terdiam membisu. Kau tahu bahwa aku tak bisa lebih lama lagi di sini. Terbatas waktu. Aku hanya bisa mengatakan "Aku tetap harus pergi. Maaf."

Airmata langit semakin membasahi lapangan. Titik air yang tersisa di ring secara berimara jatuh. Hanya derai hujan yang terdengar. Kita masih membisu. Hanya hati masing-masing yang berbicara. Entah mengapa saat itu aku bisa membaca hatimu, berkata "Aku akan menunggu."

Jika memang hatimu berbicara begitu, suatu saat nanti.Nanti, bila aku kembali duduk di teras kelas, menatap lapangan basket yang basah karena air mata langit, apa aku juga akan menemukanmu disana? Atau apakah kau yang lebih dulu duduk di sana? 

Hujan...Lapangan basket...Kamu

Sabtu, 26 Oktober 2013

Aku Percaya

Mungkin tak seharusnya kita mengambil keputusan ini, awalnya, bila akhirnya seperti ini. Apa yang mereka katakan lebih banyak benarnya. Kita tak akan bisa terus bersama. Harusnya ini bisa diakhiri lebih cepat. Lihatlah..keterlambatan ini membuatnya semua jadi sia-sia. Tapi aku lebih memilih untuk percaya, aku tahu ini sulit tapi tetap saja aku jalani.

Mereka masih mencibir, masih memaksa kita untuk berpisah, masih berucap bahwa ini semua akan sia-sia. Tapi aku masih percaya, masih percaya. Aku percaya, kita akan sama-sama menjaga hati ini. Sampai kapanpun..
Rasa percaya ku masih begitu besar, begitupun dengan kau disana... Kita bisa
Kita bisa menutup telinga tidak mendengarkan cibiran mereka
Kita bisa menutup mata tidak melihat apa yang mereka ingin lihat dari kita
Kita masih berjalan di jalan yang sama, kita masih saling percaya

Tak ada kata lelah yang terucap, setidaknya...

Hingga kau membuka telinga dan matamu lebih dulu
Kau sudah merasa lelah
Gejolak emosi dan tingginya ego membuat kepercayaan yang kita pegang selama ini hancur
Kepercayaan yang selama ini bisa berdiri kokoh di tengah jarak yang membentang, luluh sudah.
Perkataan mereka terbukti sudah, kita tak akan bisa terus bersama
Mereka benar, harusnya diakhiri,,karena akan sia-sia

Aku memang sudah lelah, aku memang sudah mencoba ikhlas
Bodohnya, sampai sekarang aku masih percaya
Masih percaya

Akur??

Baiklah... gue lagi gak akur sama hati gue. Lagi gak bisa di ajak kompromi.. Dan yang lebih penting lagi adalah..lihat loe berdua gak akur...terlalu sering cekcok..kemudian dalam sekejap mata akur lagi....
Dan sekarang hati ma pikiran gue lagi ga akur. Yang satu minta ke utara yang satu minta ke selatan. Gue nulis apa sih sebenernya ini..gak jelas banget.. bikin sewot..

Okelah...setidaknya gue membuat keputusan yang tepat waktu itu. Di akhiri saja. gue tahu semakin kita jauh,  semakin kita gak bisa akur. Deket aja bawaanya sewot melulu. Dan sekarang, dari hasil pengamatan gue, kalau kita terusin kaya gini, kita bakal berantem mulu...yakin deh.
Dan itu tercermin dari sifat loe yang pencemburu, dan sensitifnya minta ampun. Kalau gue bener-bener nerusin yang kaya gini. Bubar jalan mungkin... At least we've tried.

Bagi gue, memahami maunya hati loe tuh masih susah, loe pasti juga ngrasa yang sama kan. Iya,,soalnya kita beda.
Kalau beda tipis mah kagak apa-apa, tapi kalau bedanya kaya kita... susah kali ya buat akur... Loe egonya tinggi, gua kegedean gengsi. Kita sama-sama gak mau ngalah. Dengan cara pandang kita yang memang beda.
Kata akur,,buat gue ataupun loe kedengaranya gampang, tapi kalau api emosi udah tersulut.. can you see?? Cara satunya-satunya turunin ego masing-masing..but still... It was very hard back then.

If I could turn back the time,  would you have to change your mind?
Dan kalau kita kembali lagi..entah kapan..bisakah kita selalu berdamai..selalu menurunkan ego saat api emosi mulai menyala?

Life Is A Song, Sing It

Oke..pertama-tama gue bakal ngejelasin itu maksud apaan. Judul di atas itu gua ambil dari tugasnya adik kelas gue yang di suruh bikin essay. Dari lagu gitu deh.. dan tiba-tiba ide buat blogging muncul. Harusnya nulis sedari tadi, tapi lappy gua lagi di tangan adik gua. Oke..lagu yang kali ini mewakili isi hati gua saat ini adalah lagunya One Direction-Taken sama punya Maudy Ayunda-Aku Percaya. Kalau mau tahu liriknya, loe googling sendiri deh ya. 

Oke pertama lagunya OD dulu deh. Lagu ini nyeritain tentang mantan yang tiba-tiba balik lagi. Padahal si doi dah punya pendamping baru. Nah si mantan ini ceritanya cuma semacam ngetes doi doang. Untungnya doi udah being taken sama orang lain. Yeep..mungkin lagu ini lebih cocok buat lo. Lo, yang nyanyi lagu ini seolah gue datang lagi ke kehidupan lo saat lo bersama dengan yang lain. Tapi gue juga berhak atas lagu ini dong. Lo kenapa yang udah pergi jauh dari hidup gue tiba-tiba datang lagi. Dan kali ini aku mungkin memang bodoh, gue kepancing sama rasa penasaran gue. Maybe I don't really want your heart, so do you. We are just pretending that we can forget or forgive each other. I lied. Gue bohong kalau gue udah bener-bener lupa sama lo. Udah setahun dan masih saja gue di rundung rasa penasaran akan kabar lo di sana. Hingga gue tahu, lo udah bahagia dengan pilihanmu yang sekarang. Oke,,our heart is already taken... Ssiipp..

Selanjutnya lagu yang kedua. Lagu ini liriknya bikin gue nyesek banget. Ini gara-gara gue habis ngepoin akun twitter loe..dan loe nge tweet kalau lagu nyetel lagu itu. Begonya gue langsung dengan girangnya donlot tuh lagu dan gue puter bolak-balik. Dan alhasil.. setelah putaran yang kesekian kali...nyesek banget hati gue. Kenapa?? Liriknya ngingetin gue sama kata-kata lo yang waktu itu. Damn! dan gue sempet percaya gitu. Tapi mungkin lebih baik diakhiri dari dulu. Daripada sekarang sia-sia, percuma. Oke..Lo mungkin percaya sama gue yang bakalan bisa jaga hati gue saat kita jauh. Tapi gue..gue yang gak bisa.. We were going too far back then.. Gue pikir gue gak normal kalau gue ngikutin permainan ini, namun sepertinya gue emang lagi kurang obat, alhasil gue ikut dalam permainan ini. Dan.. taaaarrraaaa.... sampai sekarang ya kayak gini...

Kayanya kalimat yang loe ucapin waktu pisah dulu, bukan sekedar kalimat kali ye..mantra jangan-jangan tuh. Nyatanya gue masih aja susah ngelupain loe. Sial bener deh ya.. -__-"

Ok,,maybe I should enjoy this situation. How come?? No,no,no... I can't do that. Terus gue mesti gimana dong?? stop gak ngepoin loe gitu?? masih susah meenn... Udah lah...ntar juga ada jalannya gue bisa move on dari loe. 


Senin, 21 Oktober 2013

I (still) Remember It All Well.. Very Well

Sekilas kaya judul lagunya Taylor Swift yang All Well apa ya..ngahaha..lupalah aku. Entahlah....
Jadi begini ceritanya..

Saya punya memori yang menurut saya susah sekali dilupakan. Mau berbagai carapun dicoba tetap saja saya tidak bisa lupa, susah lupa. Saya tidak menceritakan persis bagaimana ceritanya. Yang jelas ada saja dari sepersekian detik dalam hari-hari saya selalu teringat pada memori itu. Susah memang... seolah ada mantra yang membuat saya tidak bisa lupa dengan itu semua.

Akhir-akhir ini saya sedang dibuat penasaran dengan sesosok yang ada dalam memori saya itu. Saya bertanya kesana-kemari hingga akhirnya saya mendapatkan jawabannya. Dia sudah bahagia dengan yang lain. Begitu pula dengan saya. Saya juga bahagia dengan kehidupan saya dan DIA. DIA yang menurut saya lebih dari segalanya. Tempat saya bernaung dalam gundah gulana, tempat saya mencurahkan kebahagiaan atas segala yang DIA beri. 

Masih teringat jelas di dalam kepala saya waktu dia menatap saya dengan tajam, seolah dia kecewa dan marah. Namun setidaknya saya mengambil keputusan yang tepat. Saya tidak ingin menyakiti dia, tapi sepertinya saya lebih egois, karena waktu itu saya berpikir "saya juga tak mau tersakiti." Alhasil..bubar jalan.
Sekarang aku lihat dia tampak bahagia. Iri? Cemburu? Untuk apa iri, apalagi cemburu,,saya menemukan kebahagiaan  yang lebih bersama DIA dan orang yang DIA ciptakan, yang hidup di sekitar saya.

Tapi tetap saja, semua kenangan itu masih terekan jelas di memori otak saya. Saya masih mengingatnya dengan sangat baik. Tutur manisnya, canda tawanya, amarahnya, egonya. Hampir setiap inci darinya daya ingat. Dan yang paling saya ingat adalah kata manis yang sempat terucap sebelum saya memutuskan untuk pergi meninggalkannya....

What Should I Do ?

Barusan baca postingan dari salah satu temen. Well... itu semua tentang sebuah pilihan. Benar kata dia, bahwa hidup akan selalu bihadapkan pada sebuah pilihan. Mulai dari pilihan yang mudah sekali diputuskan (dipilih) sampai pilihan yang akan membuat kita serakah atau justru kehilangan semuanya. Manusia itu adalah makhluk yang tidak mudah puas akan apa yang didapatnya. Rakus. 
Jadi setelah saya membaca postingan dari dia, sekarang saya berpikir.. Beruntung baginya yang diberi pilihan walau hal itu membuatnya jadi galau. Sedangkan saya...saya masih menunggu sebuah atau bahkan banyak pilihan yang bisa saya pertimbangkan. Saya masih menunggu kesempatan.

Editor atau penulis. Itu yang saya mau. Guru? saya juga mau...
Hanya saja..yang saya hadapi sekarang adalah tuntutan orang tua yang terkadang sedikit memaksa. 
Sekarang saya sedang mencoba peruntungan saya di sebuah bank negeri. Baru daftar online sih... whatever will be, will be... Setidaknya saya sudah mencoba dan tinggal menapaki langkah berikutnya. 

Malu rasanya kalau masih minta uang saku orang tua. Saya sudah lulus, status saya sudah bukan mahasiswa lagi. Saya harus segera menemukan pekerjaan yang cocok, menghasilkan uang sendiri dan tidak merepotkan orang tua saya lagi. Saya gak bisa nganggur atau luntang-lantung seperti ini... But, what should I do? What can I do? Sungguh saat ini saya bahkan bingung akan berbuat apa... saya punya pekerjaan kecil-kecilan yang mungkin gajinya tidak seberapa. Mengajar mahasiswa bidik misi di rusunawa (bahasa kerenya asrama). Saya melakukan pekerjaan ini seminggu dua kali, senin dan rabu. Dua-duanya saya lakukan pada malam hari. Yaa..saya berharap..hal ini adalah tangga menuju keberhasilan. Aamiin...

Well?? Setidaknya saya mungkin mempunyai gambaran jika pertanyaan semacam "What should I do?" bergeming di kepala saya. Jawaban saya adalah "Ikuti saya jalannya, jika ada kesempatan, jangan takut di coba. Berdoa dan tetap berusaha."

Kamis, 10 Oktober 2013

Ge-eR

GR
Nah loh..mesti pada ngeh semua kan sama singkatan yang satu itu. Baiklah, kalau dalam bahasa Jawa GR (Gede Rumangsa). Kalau di Indonseia-kan kurang lebih artinya perasaan yang terlalu berlebihan, mengada-ada. Semisal ni,,ada orang cakep ngeliatin kembang yang letaknya di belakang kamu, nah cowok cakep itu kebetulan lagi duduk di depan kamu. Kamu ngerasa kalau cowok itu lagi ngeliatin kamu. Itu yang disebut GR. Contoh lain...aahh cari sendiri,,kalian pasti udah pada tahu kok...

Kali ini saya akan membahas topik tersebut. Kalau kata Joger (tahulah Joger itu apa) lebih baik sedikit GR daripada minder. Kalau tidak salah sih seperti itu. Yaa,,ada kalanya jadi GR itu perlu, tapi harus dalam porsi yang sewajarnya. Jangan seperti..ehemmm.. sudahlah..
Terkadang dengan GR kita merasa percaya diri, ke PD an kita jadi meningkat. Tapi gak jarang juga GR itu justru membuat kita sakit hati contohnya...ada deh..

Jadi begini, saya membaca buku yang subjudulnya menurut saya aneh dan mak jleb.  Intinya adalah tentang orang yang suka GR tingkat nasional. Jujur saya orangnya memang gampang GR, tapi setidaknya sekarang sudah berlandaskan logika yang benar. GR yang berlebihan itu tidak baik, serius deh...saya sudah mengalaminya.Bukanya saya menjadikan itu panutan (efek baca buku). Tapi  judul cerita itu yang mak'jleb' buat saya. Untungnya logika saya datang lebih awal di usia saya yang sekarang ini, jadi saya bisa 'mengendalikan' keGRan saya terhadap sesuatu. 

Well..mungkin selama saya dan penyakit kepo saya masih menjangkiti pikiran saya, GR ini akan susah untuk hilang...kepo kepo kepo,,,huuuss husss sana pergi..
GR GR GR..tetaplah kau berada di batas normalku..

Ahh..molla (korean=tidak tahu/entahlah)

Rabu, 09 Oktober 2013

Graduation ^_^

Alhamdulillah...akhirnya di bulan yang penuh berkah ini (bukan Ramadhan) saya masih bisa mengejar target. Yeyy..saya bisa mngikuti upacara wisuda dengan lancar. Kebahagiaan membuncah...
Dan yang jelas saya terlihat cantik sekali didandani seperti ini.. Harusnya saya sudah posting dari kemarin-kemarin. Hanya saja saya terlalu lelah dan mengantuk. Waktu terasa mengejar saya, padahal ya saya tidak ngapa-ngapain. Oke.. kali ini saya posting foto saja.. ^_^

#selesai dandan

#sebelum berangkat


#selamadiauditorium



#setelahterimaijazah

#foto-foto





Dan semuanya saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, saudara, kerabat, sahabat, teman.. dan juga kamu.. mbok kamu ndang lulus to, dang nyusul... semoga sukses :* ^_^
Terima kasih untuk Allah SWT atas segala keajaiban dan kuasa yang dimiliki hingga saya bisa mencapai tahap ini... ^_^

Selasa, 01 Oktober 2013

Gua Ngaku Kalah (Hands Up)

Kali ini aku benar-benar mengaku kalah...
Aku gak bisa lepas dari kamu, and yeah, you got me
Senyumanmu, tawamu, suaramu bahkan aroma parfum yang kau gunakan.. sungguh...
Aku mengaku kalah, pertahananku luluh sudah
Dinding yang selama ini begitu kuat (menurutku). dengan mudahnya kamu runtuhkan

Sungguh.. aku benar-benar kalah kali ini
Kamu adalah orang yang kesekian kalinya mampu meruntuhkan dinding pertahananku
Kamu memang bukan orang pertama, namun apa yang sudah kamu lakukan padaku kali ini adalah hal yang kesekian kalinya

Yang aku rasakan adalah
Aku mengenalmu
Aku ingin mengetahui segala sesuatunya tentangmu
Aku melakukan hal bodoh
Hingga akhirnya kau tahu...
Malu...

Kalah..aku sudah kalah
Aku tak bisa memenangkan egoku lagi
Aku tak bisa memenangkan gengsiku lagi
Dan aku tak bisa menutupi lagi rasa ini
Sungguh...aku sudah kalah..

You've got me
You've made me fall for you and,
You've got me crazy
Yeah..you've got me this time