WELCOME TO MY WORLD

Baca, Bayangkan dan Jangan Dihayati Dalam-dalam

Jumat, 30 Agustus 2013

Finish Line

Setidaknya hari ini saya tidak termakan pikiran buruk saya. Alhamdulillah saya bersyukur, bisa mendapatkan form akhir bimbingan dan tanda tangan salah satu dosen pembimbing. Senin saya masih harus mendapatkan satu tanda tangan lagi. 

Saya hampir menyerah untuk wisuda oktober nanti, saya tahu dan sadar mungkin susaaaaaaaah sekali untuk bisa mewujudkan hal itu. 

Saya  bisa diibaratkan orang yang sedang berlari. Ibaratnya walau saya tidak dapat medali, setidaknya saya bisa mencapai garis finish. Kalau dipikir saat mengikuti lomba lari, bukankah kita mempunyai banyak sekali pesaing yang berlari bersama kita. Tujuan mereka sama dengan saya touching the finish line. Namun, cara mereka berlari juga pasti berbeda, ada yang dengan semangat menggebu, berlari sekencang angin demi mendapatkan medali emas. Saya juga, pada awalnya seperti itu, tapi di tengah jalan saya sempat terjatuh dan hampir tak bisa berlari lagi, Saya memaksa diri saya untuk tetap berlari, tapi apa jadinya, luka itu justru memperlambat lari saya. 

Saat itu saya sadar, kalau saya tidak semestinya memaksakan diri saya untuk berlari seperti itu. Harusnya, saya berlari semampu saya. Dan akhirnya saya berlari semampu saya. Saya tahu, yang lain sudah mendapatkan satu putaran lebih jauh daripada saya. Saya tahu saya tidak bisa mendapatkan medali. Hasrat untuk mendapatkan medali itu masih ada, sangat ada,. Saya menciptakan banyak pemikiran-pemikiran positif bahwa saya masih bisa mendapatkan medali walaupun bukan medali emas. Namun, saya juga mempersiapkan diri saya jikalau teman saya yang masih dengan santai berlari di belakang saya mengambil medali yang saya inginkan secara tiba-tiba. Satu hal yang pasti, saya masih bisa mencapai garis finish di waktu yang tepat. Saya  merasa beruntung, karena saya masih bisa berlari, saya masih punya sisa semangat untuk mencapai garis finish. Allah masih menguatkan saya untuk tetap berlari, dan tidak berhenti. Menikmati langkah kaki saya saat berlari. Saya masih beruntung, sangat beruntung, karena saat menengok ke belakang, para pelari lain dengan mudahnya mematahkan semangat mereka sendiri, dan bahkan ada yang mencoba menggoda pelari seperti saya untuk menghentikan langkah, karena masih ada perlombaan lagi di waktu lain. Saya beruntung karena saya tidak mendengarkan apa yang mereka katakan. Saya beruntung, karena teman saya yang sudah mencapai garis finish pertama kali selalu menyemangati saya, dan keluarga saya yang berdiri dan menonton saya dari tribun masih memberikan saya kekuatan dan semangat untuk terus berlari. 

Saya selalu meyakini diri saya sendiri, untuk apa saya berhenti untuk mengikuti perlombaan yang akan datang, toh pasti aku akan tetap berlari dan bersaing dengan pesaing-pesaing baru, yang saya bahkan tidak tahu, bisakah saya menyelesaikan perlombaan itu dengan baik sebaik yang sedang saya lakukan sekarang . Saya pasti bisa mencapai garis finish itu, dengan atau tanpa medali sekalipun. PASTI BISA!!!!

Rabu, 28 Agustus 2013

FUTURE

Masa depan...



Saya merasa sebagai orang tak tahu malu kali ini... Teman-teman saya banyak yang sudah pada lulus (lulus ya..bukan wisuda,belum wisuda) dan saya..saya masih berkutat dengan berkas-berkas untuk mendaftar ujian. Tapi entah mengapa, yang ada dipikiran saya saat ini adalah, bukan kapan saya akan memakai toga, tapi bagaimana Ijazah/SKL atau keterangan lulus saya bisa saya gunakan sebaik-baiknya. Saya tahu batas kemampuan saya dimana, dan sebisa mungkin saya memberikan dan mengusahakan yang terbaik dari usah-usaha dan doa-doa kecil saya kepada Yang Maha Kuasa.

Saya masih ingin memakai toga, di waktu yang bersamaan dengan kelulusan saya, tapi kalau saya lulus duluan tapi pakai toganya belakangan?? (amit-amit jangan sampai deh T.T) Yang saya pikirkan sekarang adalah saat saya sudah dinyatakan lulus (baik sudah memakai toga atau belum..iiihh moga2 bareng deh lulus and make toganya) selembar ijazah itu mau saya kemanakan? Mau saya pakai apa? Mau dibawa kemana? Itu yang saya pikirkan sekarang.



Bagi orang yang setuju dengan saya, bisa saja mereka juga berpikir "nek wis lulus kuliah arep meh ngopo maneh? meh kerjo opo kuliah maneh po malah rabi?" (kalau sudah lulus kuliah nanti mau apa? kerja atau kuliah lagi? atau malah mau nikah?). Dan bagi orang yang sudah punya pegangan pasti mereka sudah siap dengan pertanyaan itu. Nah kalau yang belum? Kalau saya, yang jelas ya pingin buat bapak sama ibuk seneng, saya pingin bisa mandiri. Kalau saya sih pinginya kuliah lagi sambil kerja. Malu rasanya kalau masih minta-minta sama orang tua.

Masa depan itu gak ada yang tahu, selain diri kita yang menentukan. Setelah lulus kuliah kita itu benar-benar disambut dengan ucapan "Welcome to The Jungle". Bukan hutan belantara yang sebenarnya,,,tapi hutan kehidupan (halah) maksud saya itu ujian hidup yang sebenarnya, kita bakal dapat saingan sesama manusia, mendapatkan pekerjaan yang baik (nek yang mau kerja setelah lulus kuliah), saingan akademik baru, materi belajar yang semakin sulit (yang mau sekolah lagi / S2). Kita harus bener-bener bisa survive. Saya tidak menakut-nakuti,tapi memang itulah adanya.


Pak, Buk. saya cuma minta doa dari kalian supaya saya bisa memberikan yang terbaik buat Bapak sama Ibuk. Mendapatka masa depan yang gemilang.
Nah, jadi buat kalian yang sudah seneng banget bisa pakai toga (termasuk saya, nanti), pikirkanlah lagi, setelah toganya tidak dipakai lagi, yang dipakai itu Ijazah. So,,,,mau diapakan Ijazah kalian?????


Senin, 26 Agustus 2013

Cuma Dititipi

Kayanya aku emang gak bisa berhenti nulis... Liat nih.. Tetiba inspirasi datang dan kuota internet lagi llimit banget.. -___-"

Setelah ngebayangin hal-hal aneh di kampus tadi, sekarang aku lagi kebayang-bayang sama yang namanya milik Alloh. bukankah kita ini semuanya milik Alloh? Mau benda mati, mau benda hidup, semuanya gak ada yang milik kita pribadi. Semuanya itu cuma milik Alloh semata. Kita itu cuma dititipin, kalau emang mau diambil ya sudah, kita gak bisa protes juga kan?

Oke kembali aja ke realita deh.. sekarang kalau kamu lagi kehilangan sesuatu (moga-moga jangan ya) itu berarti barang yang dititipin ke kamu itu emang udah jatahnya diambil sama yang punya. Singkatnya, apapun yang kita miliki sekarang ini gak lebih dari barang titipan...

Bersyukur aja bagi kalian yang masih bisa menjaga apa yang dititipkan, cinta, kasih sayang, hal-hal yang berbau materi atau spiritual. Jagalah apa yang dititipkan Alloh pada kalian, jangan sampai kalian menyesal setelah kalian kehilangan.

^^

Minggu, 25 Agustus 2013

Absurd

Buat para reader aku kasih tahu dulu ya... jikalau ketika aku nulis ini aku gak nulis judulnya dulu. Buahahaha....

Jadi gini, hari ini gue nongkrong di kampus, dan tetiba jatuh di pikiran gue hal-hal yang aneh kaya gini.
Gimana jadinya kalau pas ujian skripsi nanti, si dia nemenin gue, jauh-jauh datang dari kota seberang, buat nemenin gue yang notabene gue ini bukan siapa-siapa dia. Just best friend of mine.
Sumpah ya, gua ngakak guling-guling, tapi gila aja kalau gue nglakuin hal itu di kampus, bisa-bisa gue dikira orang gila...

Oke...mungkn ceritanya gak jelas pake banget, soalnya gue juga ngrasa gitu. Tapi beneran deh, gue pingin dia nemenin gue di saat gue lagi ujian skripsi../buahahaha...

Well, maapf yak buat paa reader kalau tulisan gue kali ini rada alay, atau mungkin alay banget...

Sabtu, 24 Agustus 2013

All About Memories

Hari ini aku lagi kepo-kepoin akun twitter and facebook teman-teman SMA. Hal pertama yang aku tuju bukan status ataupun recent activities yang mereka lakukan. Foto. Itu adalah hal pertama yang aku cari. Banyak sekali teman-teman SMA ku yang sekarang udah sukses, going abroad, atau bahkan ada rencana mau nikah. Well, aku masih stuck di sini, menikmati setiap nikmat yang Allah berikan. SKRIPSWEET. 

Selain ngepoin temen2 SMA, aku juga ngepoin temen SD, SMP, kuliah, bahkan murid-murid gue yang sedang menikmati masa alay SMA mereka. Mungin akan terlihat janggal kalau aku bukan melihat foto yang baru di upload melainkan foto-foto jaman dulu, Kurang kerjaan emang. Tapi, dengan melihat foto-foto itu, memoriku akan jaman dulu (tua banget sih) berputar kembali. Aku mengingat dulu waktu masih SD, SMP dan SMA. Dari ketiga momen itu yang paling aku rindukan itu ya saat SMA. Why? Guys, masa putih abu-abu itu adalah masa yang gemilang (menurut aku sih). Kita mulai dihadapkan pada hal-hal yang membuat kita belajar untuk jadi dewasa. Masa dimana kita dihadapkan pada pemikiran untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi. Kuliah. 

Ketika aku lagi ngepoin facebook muridku. Ada satu foto yang mengingatkanku pada jaman aku SMA. Ulang tahun yang ke 17. Bagi sebagian anak SMA usia 17 adalah usia yang penuh berkah. Bikin SIM, KTP, kartu kredit *ehngawur. Aku juga merasakan hal yang sama, Sweet Seventeen, begitu mereka bilang. Dan itu buat aku sadar, sweet seventeenku sudah 5 tahun yang lalu. Bener-bener ngerasa tua deh sekarang. Hahahaha... Ada foto yang lain lagi. Foto bersama anak-anak satu organisasi. Well. bukannya sombing ya, dulu ish aku emang aktif jadi pengurus OSIS, sok sibuk gitu lah. Makan siang bareng, ngumpul bareng, main juga bareng (untuk hal yang terakhir, paling cuma beberapa dari kita). 
Wuuaahh...pokoknya banyak buangeet deh momen indah jaman SMA dulu. Dan nyatanya....aku memang belum melupakan kenangan itu. Semuanya...bahkan mungkin sampai hal terkecil sekalipun. 

Just Admit It... That He's Absolutely Handsome

*for the reader, I would like to say sorry, if there are many grammatical errors on my writing, see..actually I like English, but I'm grammar phobia, so when you find some errors, please forgive me*

A week ago, I met him. Well, I can't mention his name (it is to private ^^). He had his hair cut. He looked so handsome, but I even couldn't say a single word. I even couldn't  tell my best friend about what I was feeling.
I admit it, he is just really handsome.

He is handsome, he has white skin, short hair, and he has good appearance. For some common girls, maybe they will think that he's just too perfect to be your boyfriend. But it is not the same with me. For me, he is just a handsome guy, who is sitting on the corner, with a bright sight. He can't make me fall for him. But I admit it, he's totally handsome.

What should I do now? I thing that God gives me His punishment to me. Like Derulo's song
In my head, I see you all over me
Still, when I met him again, I got butterfly on my stomach.
Really, I just can admit it that he is handsome, and now he fills  up my head.
Dammit!!!

Senin, 19 Agustus 2013

(Sesaat) Menjadi Bijaksana

Ada yang menggelitik hati ini siang tadi. Saya teringat tentang apa yang saya ceritakan kepada sahabat saya yang sedang menunggu dosen, berjuang bersama saya, memberikan yang terbaik dari kami. Seolah saya menjadi sosok yang tiba-tiba sangat bijaksana, tutur kata, dan substansi dari topik pembicaraan juga sangat tepat saat itu. Semua itu tentang rasa syukur. Tak hentinya saya selalu memohon pada Allah untuk menjadikan aku sebagai umat yang selalu bersyukur atas segala yang diberi-Nya pada kita. Mensyukuri sekecil apapun nikmat-Nya. Bahkan, bukankah kita juga harusnya bisa mensyukuri akan cobaan dan rintangan dan kesulitan yang diberikan oleh Allah?. Kebanyakan dari kita, masih belum bisa melakukannya, termasuk saya. Namun, bukankha cobaan dan rintangan itu termasuk nikmat-Nya, nikmat karena kita selalu diingatkan pada Allah, diingatkan untuk bersabar dan mengingat bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. 


Saya saat ini sedang mencoba percaya, bahwa semakin banyak bersyukur, semakin banyak saya menerima, apapun itu, dengan segala keikhlasan. Karena sebenarnya kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita di masa datang. Setiap nafas yang kita hembuskan, hendaknya menghembuskan pula rasa syukur kepada Illahi. Kita mungkin bisa berencana, merencanakan segalanya, namun bukankah semua itu masih bisa diubah-ubah oleh Sang Maha Kuasa?. Mungkin, tak ada salahnya kita mengeluh, namun tidak semestinya keluhan itu menjadi hal yang membuat kita lupa pada Illahi. Setiap keluhan itu, setidaknya selalu mengingatkan kita pada Illahi, mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan bersyukur



Seperti yang gambar diatas ungkapkan "Let's take a moment to say Alhamdulillah for everything we have". Harusnya, tiap menit atau detik yang telah berlalu, membuat kita selalu beryukur dan bisa mengevaluasi diri. Selain bersyukur kita hendaknya juga bercermin diri, apa yang telah kita perbuat, apa yang membuat kita meninggalkan kewajiban kita sebagai umat-Nya. Saya selalu berharap, dengan melakukan hal-hal kecil namun sulit itu bisa menjadikan saya pribadi yang lebih baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk selalu bersyukur kan? Syukur itu akan senantiasa menambah nikmat kita, maka jika nikmatmu ingin bertambah, bersyukurlah...

Lalu, biasakanlah untuk bersyukur, tiap waktu... ^^


Dan ingatlah, Allah tidak pernah menukar rezeqi umat-Nya, semuanya sudah diatur, jadi janganlah iri atau dengki dengan apa yang dimiliki orang lain, bersyukurlah, karena semakin banyak bersyukur, semakin banyak yang akan kita terima...


Jadi para readers?? bagaimana..semoga postingan saya kali bermanfaat ^^

Minggu, 18 Agustus 2013

Pelajaran

Tepat di perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke 68 kemarin, aku bersama sahabatku dan ketiga teman baruku menghadiri sebuah seminar mengenai meingkatkan kinerja otak kanan. Yang ikut ternyata orang tua alias orang yang sudah mapan, punya pekerjaan, ataupun orang tua. kami berenam adalah enam dari 10 mahasiswa yang menghadiri acara seminar gratis di Hotel Amaris Semarang. Perutku sempat hampir kram karena sang pengisi acara (sebut saja sebagai motivatornya) memberikan game unik yang sangat menarik perhatian peserta. Bagaimana caranya menyeimbangkan antara gerak anggota tubuh kiri dan kanan yang berbeda. Serius.....ada beberapa gerakan yang disebut senam otak ini yang membuat badan saya pegal-pegal (dengan kata lain, saya mengalami kesulitan untuk men-sikronkan kinerja anggota tubuh yang berlawanan itu. Selesai brain gym, kami mulai masuk ke materi. Sejujurnya sebagian materi yang disampaikan lebih kepada  memotivasi diri sendiri  (karena ternyata ada workshop tersendiri tentang optimalisasi otak kanan). Jadi pada intinya begini...

Sebenarnya ada banyak sekali hal yang disampaikan, namun yang melekat di pikiran dan hati saya adalah hal-hal berikut :

1. Apa yang terjadi pada diri kita, seringkali berawal dari apa yang kita pikirkan
Mungkin kita tidak pernah menyadari mengapa kita selalu mudah merasa gagal, tidak bisa, malu, hal itu juga berlaku sebaliknya, mengapa kita bisa sukses, bahagia, ikhlas. Ternyata semua itu tidak lepas dari apa yang ada dalam pikiran kita. Saat kita akan tampil di panggung misalnya, kita merasa grogi, tidak percaya diri, takut, padahal kita sudah mempersiapkan semuanya sejak awal. Lihatlah, yang terjadi kita akan benar-benar kehilangan kendali diri kita, kita menjadi grogi dan takut. Namun, apabila kita percaya pada diri kita bahwa kita bisa.kita pasti bisa. Bangga. Jadi mulailah dari pikiran kita masing-masing, menyisipkan hal-hal yang positif dan yakin akan Allah, kita akan dimudahkan, Insya Allah.

2. Jauhkan diri dari Dengki, Dendam dan Dongkol...Mencobalah untuk Ikhlas Walau itu Sulit
Yang diatas itu adalah jenis penyakit hati yang paling mudah menjangkit hati manusia, yang paling susah dihilangkan. Mulailah dari diri sendiri, kata sang motivator di seminar, "kok kita ini hebat ya, sempat-sempatnya memikirkan orang lain yang bahkan tidak memikirkan kita sama sekali, padahal seharusnya kita memikirkan urusan kita (pribadi) dengan Sang Pencipta". I admit it, rasa 3D itu, mudah sekali menjangkit di hati manusia manapun. Namun, mengapa kita tidak mencoba ikhlas, meminta maaf duluan, ikhlas mendoakan mereka, susah memang, serius... Rasanya kita pasti ingin mendokan yang buruk-buruk pada orang yang telah membuat kita terserang 3D. Tapi...saya merasakan sendiri, bahwa saat kita benar-benar ikhlas, hati kita merasa jauh lebih ringan, lebih lega. Saat itu saya menjabat tangan sahabat saya, sesuai intruksi, saya memejamkan mata saya dan menirukan apa yang si motivator ucapkan, kosongkan hati dan lupakan hal-hal buruk, saya menirukan ucapannya. Kurang lebih ucapannya adalah mendoakan orang yang saya jabat tangannya agar ia menjadi sukses, barakah, dan lain sebagainya. Lega..karena apa? karena saya sempat merasa iri dengan keberhasilan yang telah ia raih sedangkan saya masih belum apa-apa. Bealjar ikhlas memang sulit, dan ikhlas bukan sesuatu yang untuk digemborkakan "Saya ikhlas" sejatinya hanya hati ikita dan Maha Pencipta yang tahu tentang keikhlasan kita.

3. Selalu Berpikir Positif dan Berprasangka Baik Pada Sang Maha Kuasa
Selalu berpikir positif, mungkin hal ini juga susah dijalani. Berprasangka baik terhadap Tuhan? Mungkin kita lebih sering mengeluh dan merasa bahwa Tuhan tidak adil pada kita. Seharusnya kita sadar bahwa apa yang sedang kita jalani saat ini adalah kehendak Sang Kuasa. Ibarat sinetron, kita ini adalah pemainya dan Tuhan Sang Sutradara. Kita tidak bisa menolak ataupun bertindak semau kita. Semua ada dibawah kendalinya. Selalu berpikir bahwa apa yang kita jalani saat ini, apa yang akan terjadi di masa datang, atau pelajaran di masa lalu adalah yang terbaik yang diberikan oleh Allah. Susah, senang, sedih, hidup itu bagai roda, kadang di atas dan kadang di bawah. Allah tidak akan pernah menukar peran kita dengan yang lain, apa yang diberikan Allah pada kita tidak pernah tertukar dengan orang lain. Tetaplah berusaha mencoba berprasangka baik terhadap Allah, karena Ia Maha Tahu apa yang ada di dalam pikiran kita.BErpikirlah positif terhadap diri kita sendiri maupun orang lain.

Well buat para readers atau blogger wanderers, mungkin hanya itu yang bisa saya share. Saya tahu, menulis semua hal di atas sangat mudah, karena saya sendiri masih belajar untuk menjalani itu semua. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita insan yang lebih baik.